Malang, 28 Januari 2025 – Edupark Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menginisiasi transformasi greenhouse tanaman hias menjadi area budidaya melon dengan penerapan teknologi smart farming. Inovasi ini ditandai dengan acara open greenhouse petik melon perdana yang berlangsung pada 25 Januari lalu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, Wakil Ketua BPH, Kepala Dinas Kabupaten dan Kota Malang, Kepala Dinas Kota Batu, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kalimantan Tengah. Perubahan ini dilakukan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi melon yang tinggi dan menjawab meningkatnya permintaan pasar.

Teknologi Smart Farming Permudah Budidaya

Kepala Laboratorium Edupark UMM, Muhidin, menjelaskan bahwa penerapan teknologi smart farming memungkinkan kontrol jarak jauh melalui aplikasi di smartphone. Dengan teknologi ini, petani tidak perlu hadir langsung di lokasi untuk melakukan perawatan.

“Aplikasi ini memungkinkan penyiraman tanaman secara otomatis serta mengontrol nutrisi dan unsur hara dari jarak jauh. Dengan demikian, proses budidaya menjadi lebih efisien dan produktif,” ujar Muhidin.

Melon yang ditanam di greenhouse UMM terdiri dari dua varietas, yaitu Intanon dan Lavender. Sistem tanam yang digunakan adalah hidroponik dan fertigasi, yang memungkinkan pengendalian lebih baik terhadap penyakit dan hama, sehingga meningkatkan kualitas panen.

Hasil Panen Maksimal dengan Pupuk Racikan Khusus

Proses penanaman melon di greenhouse ini memakan waktu sekitar 70 hari atau tiga bulan. Berkat pupuk racikan khusus, hasil panen lebih optimal dengan harga jual mencapai Rp 25.000 per kilogram. Para pengunjung yang hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi kualitas melon yang dihasilkan, karena memiliki rasa manis, berair, dan tekstur yang renyah.

Muhidin juga menekankan pentingnya pemupukan yang berbeda saat tanaman berbunga dan berbuah. “Banyak petani yang kurang memperhatikan tahapan pemupukan ini. Padahal, perbedaan nutrisi pada setiap fase pertumbuhan sangat berpengaruh terhadap hasil panen,” tambahnya.

Komitmen UMM terhadap Ketahanan Pangan

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan di masyarakat, termasuk dalam sektor pertanian.

“Penerapan teknologi smart farming ini harus terus dikembangkan agar dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Kami berharap kegiatan open greenhouse petik melon ini membawa manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Meskipun greenhouse ini kurang mendapat cahaya matahari langsung, Muhidin menjelaskan bahwa penggunaan material atap khusus mampu memaksimalkan pencahayaan bagi tanaman.

Dengan inovasi ini, Edupark UMM tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sejalan dengan program pemerintah dalam mengoptimalkan teknologi pertanian untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

(Izz.red)

 

×