Kediri - Dosen Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah berhasil meraih hibah matching fund tahun 2023 untuk proyek pengembangan varietas nanas PK-1 di Kabupaten Kediri. Dalam proyek yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas, dosen-dosen tersebut juga akan melibatkan petani nanas setempat dalam pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik cair berbasis urin yang dinamakan "Bio Vermi Grow".
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Kantor Penyuluh Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, dan dihadiri oleh lebih dari 20 petani nanas yang tergabung dalam beberapa kelompok tani. Dalam acara pelatihan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri juga turut berpartisipasi sebagai mitra strategis dalam proyek ini, menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan pertanian berkelanjutan.
Dr. Fatimah Nursandi, salah satu dosen yang terlibat dalam proyek ini, menjelaskan bahwa pupuk organik cair "Bio Vermi Grow" dirancang untuk mensubstitusi penggunaan pupuk kimia pada tanaman nanas. "Kami berupaya mengedukasi para petani tentang manfaat pupuk organik berbasis urin dalam meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen nanas," kata Dr. Fatimah.
Proyek ini juga melibatkan kerjasama dengan beberapa dosen dari UMM Malang dan UNISKA Kediri serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Kediri yang memiliki keahlian dalam agroteknologi dan ilmu pertanian. Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang produktif dalam menghasilkan solusi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Bapak Anang Widodo, menyambut baik inisiatif ini. "Kami mengapresiasi peran aktif Universitas Muhammadiyah Malang dalam membantu pengembangan pertanian di daerah ini. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap petani nanas di Kabupaten Kediri dapat menerapkan teknik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Bapak Anang Widodo.
Dengan hibah matching fund tahun 2023 ini, diharapkan proyek pengembangan nanas PK-1 dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair akan memberikan dampak positif bagi petani nanas di Kabupaten Kediri dan juga menjadi contoh inspiratif untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah lain.